Thursday, May 26, 2016

Passion

Posted by Cherry Torhuta at 4:11 AM 0 comments
Time flies just toooo fast, it feels like yesterday I entered university and now it's been 2 years of uni life. This randomly comes to my mind as I realized that I'm now 19 years old:

"What is your passion?"

As I finished high-school, my parents ask me what major will I take for college? The first thing that comes to my mind is psychology. The reason is because I feel that I am a very social person, I feel so happy to be around peoples. I am get excited to know about people and listen to their stories. I really love to help other people. I love to make people happy. And I want to be a clinical psychologist. I thought the job would be really nice, just to listen to people's problem and get paid per hour. (What am I thinking back then? HA!). I knew it already that to become a psychologist and have my own clinic I should earn at least master's degree. But as I learn that my parents spent toooo much money on me. I don't think that I would continue my master's degree unless I got a scholarship.

"What if I would not get a scholarship?"

Nah this is the problem, I still can't figure it out what would I do if I got no scholarship and can't have a chance to continue my study. My other biggest passion in my life is I want to build a school, I want to build a school for children. I am so concern in early childhood education because I think it is so important, I want to build their character to become a nice people for this nations. I want to make a change to this nations by a simple step which is education. I want to make a better generation. Besides I really love being with children, because they are so fun to play with and so genuine. But in order to build a school I should have a lot of money. (Again..... it's about money money and money).  

So that's my two biggest passion, I really wish one of them (or two) will be come true soon. I know God will make a way. Amen!

Rumours

Posted by Cherry Torhuta at 2:24 AM 0 comments
"Eh, do you know that woman? She's kinda a bitch, she likes to giving people false hope"

"You know that guy? He never brought his girlfriend to a fancy restaurant, they're always eating at street-food-vendor"

Have you ever heard one of these before? Maybe you have, or perhaps..... you're the one who said that.

You know that woman you heard that she's a bitch who likes to giving boys false hope? Perhaps she's the one who always get hurt in her past relationship, so she tend to be more careful with the guys that approaching her right now.

You know that guy that always bring his girlfriend to a street-food-vendor? Maybe he's the one who support his family financially, maybe he's the one who works hard but still try his best to keep his woman happy.

Some people are judgemental nowadays. They tend to jump to 'conclusion' without even understanding both sides of the story. They judge people before they get the facts right. They often made up an rumor, spread rumors, and believe in rumours.

I currently majoring in psychology, and I have studied a lot about people's behavior. This behavior is called jumping to conclusions bias. According to wikipedia it is a psychological term referring to a communication obstacle where one "judge(s) or decide(s) something without having all the facts; to reach unwarranted conclusions".

This kind of behavior surely doesn't apply to humans as whole. Some people are mature and wise enough to judge something based on the facts. Some people are immature and dumb enough to believe in rumors or gossips without knowing the facts.

So if you consided yourself as a mature and wise human, please don't judge people just based on your perception, because you have no idea what happen to their life, what are their struggling and what kind of battle do they fight to survive everyday.

Wednesday, May 25, 2016

Kepada orang yang baru patah hati

Posted by Cherry Torhuta at 2:19 AM 0 comments

Dating tends to skip the friendship stage of a relationship.

Posted by Cherry Torhuta at 2:14 AM 0 comments
Jack bertemu dengan Libby pada sebuah retreat universitas yang disponsori oleh gereja. Libby adalah seorang gadis yang ramah dan terkenal serius dalam bersekutu dengan Tuhan. Jack dan Libby bercakap-cakap selama permainan bola voli dan tampaknya cocok satu dengan yang lain. Jack tidak tertarik dengan hubungan yang mendalam, tetapi ia ingin mengenal Libby dengan lebih baik. Dua hari setelah retreat itu, ia menelepon Libby dan mengajaknya untuk menonton pada malam minggu berikutnya. Libby menjawab ya.  

Apakah tindakan Jack itu benar? Ya, benar jika sasarannya adalah untuk berkencan, tetapi jika ia sungguh-sungguh ingin membangun suatu persahabatan, ajakan itu terlalu berlebihan. Pergi berdua saja memiliki kecenderungan untuk membawa seorang pemuda dan pemudi melampaui persahabatan dan terlalu cepat menuju ke arah percintaan.

Pernahkah Anda mengenal seseorang yang dengan cemas berkencan dengan seorang teman lama? Jika pernah, Anda mungkin mendengar orang itu berkata: “Ia mengajak saya keluar, tetapi saya khawatir jika kami memulai kencan yang sesungguhnya, itu akan mengubah persahabatan kami”. Apa sesungguhnya yang dimaksud oleh orang ini? Orang-orang yang membuat pernyataan seperti itu, secara sadar atau tidak, mengakui bahwa berkencan mendorong harapan-harapan romantis.

Dalam persahabatan sejati, Anda tidak merasa tertekan dengan mengetahui bahwa Anda “menyukai” orang lain atau bahwa ia juga “menyukai” Anda. Anda merasa bebas untuk menjadi diri Anda sendiri dan melakukan segala sesuatu bersama-sama tanpa menghabiskan waktu tiga jam di depan cermin untuk memastikan bahwa Anda terlihat sempurna.      

C.S. Lewis menjelaskan bahwa persahabatan adalah seperti dua orang yang berjalan berdampingan menuju suatu sasaran yang sama. Kepentingan yang sama membuat mereka bersama-sama. Jack melewatkan tahap persahabatan biasa ini dengan mengajak Libby pergi menonton dan makan malam di mana fokus mereka adalah untuk “berpacaran”.    

Dalam berkencan, daya tarik romantis sering kali merupakan landasan hubungan. Dasar pemikiran dari berkencan adalah “Saya tertarik kepadamu; oleh sebab itu, mari kita lebih saling mengenal”. Sebaliknya, dasar pemikiran persahabatan adalah, “Kita memiliki minat yang sama; jadi marilah kita menikmati kesamaan minat kita bersama-sama”. Jika daya tarik romantis terbentuk setelah mengembangkan suatu persahabatan, itu adalah bonus tambahan.

Keintiman tanpa komitmen adalah memperdayakan. Keintiman tanpa persahabatan adalah sesuatu yang dangkal. Suatu hubungan yang hanya didasarkan pada daya tarik fisik dan perasaan romantis hanya akan bertahan selama perasaan itu ada.

Bahagia?

Posted by Cherry Torhuta at 2:12 AM 0 comments
Bahagia? Siapa aja sih yang berhak ngerasain kebahagiaan? Cuma orang kaya? Ato cuma org yg punya kekasih? Ato cuma orang yg fisiknya sempurna? Ato mungkin orang miskin pun bisa ngerasain yg namanya kebahagiaan? Atau mungkinkah orang cacat bisa merasa lebih bahagia?

Ada orang yang bilang kalo kita punya uang banyak kita bs bahagia. Tapi menurut gue, itu pendapat yang salah. Walaupun kita punya banyak uang tapi kita ga punya teman untuk berbagi, kita ga akan ngerasain kebahagiaan sejati. Mungkin kita bisa bersenang2 dgn uang yg kita punya, tapi itu hanyalah kebahagiaan semu. Kita bisa membeli ‘cinta’ dgn uang. Tapi kita takkan bisa membeli cinta sejati.

Ada juga yang bilang kalo kita punya pacar, pasti kita akan merasa bahagia setiap hari. Tp sekali lagi, menurut gue itu salah. Pacaran jelas ga nentuin kita bahagia ato engga. Pacaran itu hanya status. Yang nentuin kita bahagia ato ga bahagia itu ya kita sendiri. Ga punya pacar bukan berarti ga bahagia kok. Eh bukannya gue ngebela diri sendiri ya, hahaha. Emang gue itu single, tapi gw bahagia kok. Dan gw merasa lebih bahagia menikmati waktu2 gue saat gw single ini.

Enaknya tuh single bebas. Gue mau kemana, pulang jam berapa, peegi sama siapa aja boleh. Ga bakal ada yang ngatur2, apalagi yg sok2 cemburu gitu kalau gw deket sama temen cowo. Gue suka ngeliat ato dengerin curhat dari temen2 gue, kaya mereka suka dilarang2 jalan gitu ama pacarnya, ato kalo bbman sedikit ama cow/ cewe lain aja pasti jealous2an gitu. Abis itu ada juga yg pacarnya kalo lg berantem suka ngomong2 kasarr ato kata2 yang nyakitin hati, ada juga yg kalo lg berantem bisa2 silet2 tangan sendiri ampe bedarah. Full of drama abis deh pokoknya. Haha

Yaa memang kadang pacaran ada kalanya lagi bahagia2nya, apalagi kalo pas baru-baru jadian, duh so sweet lah kemana2 selalu bareng. Nempel selalu ky prangko.. Tp menurut gue enakan single. Krn saat-saat single itu bisa kita gunakan buat fokus ke Tuhan, atau fokus ngejarr prestasi dan cita-cita kita. Ga perlu deh ngadepin drama2 yang nguras tenaga, hati dan waktu kita. Walau ga punya pacar, gw pny sahabat2 kok yang ada kalau gue butuh mereka.

Yaaa pokoknya gitu, bahagia itu kita yang nentuin. Punya pacar ga bakal buat kita senantiasa bahagia. Jadi jomblo juga bukan berarti kita hrus suffering sedih2 gitu, kita bs seneng2 kok. Bahagia itu sederhana, bahagia itu adalah ketika kita berada di tengah orang2 yang mencintai kita dengan tulus. Bahagia itu senantiasa bersyukur kepada Tuhan di setiap apapun keadaan kita. =)

It's not friendzoned

Posted by Cherry Torhuta at 2:12 AM 0 comments
Have you ever stop for a while, and look behind you. Rewind to the past. Look for what you have been done in your life? I’ve been thinking about mine lately. And I realized that I’ve done a lot of useless things. I have been in some fake relationships. I gave my heart to the boys that doesn’t worth it. No, i did not said that all boys that went out with me are jerks. But they just not worth enough.
Lemme tell you about one story. This boy, I’ve been known him for a couple yrs. But we’re not so close before. Long story short, one day he came along, and asked me to go out and watch some movies. He asked for my mom’s permission too! And then i went out with him. And after that day we’re became quite close. He ask me to go out with him again, he took me to his friends, he took me to his house and i’ve met his mother. I thought he was pretty serious with me. I told my friends, “he is the one”. I gave him all my heart, love, and all my time. There were some other boys chasing for me, but i ignored them all. I even ignored my bestfriend. I want to be faithful. Until one day I found out that he’s been getting back with his ex again. And yeah, I was like… OMG i dont know what to say, im so speechless. My hearts breaks, for sure. But and then i’m thinking that “God has a better plan for me. He took away wrong people from my life to save me.”
And here is it another story. There was a boy, I’ve been known him forever. Our first met was so funny but i won’t tell you because that was embarrasing. LOL.
You can tell that we are a good friends since our first met till now. We’re connected to each other. We can always have a good conversation, (imagine, we can talk literally all day long). We often sent some voicenotes that record us singing. (Lol i really love his voice. His voice is really nice) We call each other with some cute names. We shared so much story, he often give me advices, he cheers me up when im down and when im sad. We sometimes hanging out just chilling and talking or watching some movies. I really enjoy the days that i spent with him.
People often said that we’re a couple. But nope, we’re not. He is my best friend. I love him, and its clear to see that he loves me too. But we dont want to destroy our friendship just for a silly nonsense relationship. 
P.S - see the difference between the first and the second story?
In the first story, he is a stranger that turned into a friend and then he turned into a lover and then now he turns into a stranger.
But the second story, he is a stranger that turned into a friend, and then turns into a best-friend that act as a lover.

Sunday, January 11, 2015

How to think like rich people?

Posted by Cherry Torhuta at 11:17 PM 0 comments
Gw baru baca sebuah artikel yang sangat menginspirasi, artikel ini judulnya "5 Ways Rich People Think Differently From the Rest of Us". Artikel ini sangat mengubah pola pikir gw, dan gw mau berbagi ke kalian semua, semoga aja bermanfaat ya!

Kalian tau kan, di dunia ini ada dua tipe orang kaya, yaitu orang yang kaya sejak lahir, mereka kaya karena warisan dari orangtuanya. Ini tipe orang yang beruntung, karena bonyoknya uda tajir daridulu. Dan ada juga orang yang kaya karena hasil perjuangan dan kerja kerasnya. Tipe orang kaya yang kedua inilah yang sangat membanggakan, karena mereka terlahir dalam keluarga yang tidak kaya, namun mereka berusaha dari nol supaya mereka menjadi orang kaya.

Tentu saja kita dapat belajar dari mereka, apa aja sih sifat-sifat yang harus dimiliki orang kaya? Gimana cara mereka memulai usahanya dari nol sampai mereka sukses seperti sekarang?

1. Orang kaya menentukan prioritas
Kebanyakan dari kita, pengen hidup yang senang-senang, tiap weekend nongkrong cantik di cafe, tiap malem minggu clubbing, tiap ada film baru wajib nonton, beli gadget terbaru yang highend. Memang ga salah sih, tapi orang kaya adalah orang yang bisa menentukan prioritas, apa yang kita inginkan belum tentu kita butuh. Kamu membeli barang hanya karena tekanan sosial, misalnya kamu beli handphone baru karena teman2 kamu baru beli hp baru, padahal handphone lama kamu masih bagus.

2. Orang kaya berpikir untuk melipat-gandakan tabungannya


Orang biasanya hanya berpikir untuk nabung nabung dan nabung. Tapi untuk menjadi kaya kita harus berpikir bagaimana cara tabungan kita yang hanya 5.000.000 perbulan bisa menghasilkan keuntungan dan berlipat-ganda. Coba deh berpikir untuk berinvestasi dan menambah income.

3. Orang kaya ga takut resiko

Kebanyakan orang dari golongan menengah berpikir, “Ah gw ud nyaman kerja di perusahaan ini, toh gaji gw cukup buat hidup, buat makan sehari-hari dll. Daripada gw buka bisnis sendiri nanti gw rugi gimana, bayar pegawai gimana, dll.” Namun orang kaya yang sesungguhnya adalah orang yang berani mengambil resiko, eits.... gw ga bilang kalian harus bertindak ceroboh loh memilih bisnis apa saja. Karena berbisnis itu memang tidak mudah, banyak resiko yang harus ditanggung. Maka kalian harus berpikir secara matang, membuat business plan, dan jalanilah bisnis kalian dengan fokus.

4. Orang kaya melihat uang dengan logika, bukan dengan perasaan.

Kebanyakan dari kita menganggap bahwa uang adalah segalanya, we loves money that much. TAPI.... orang kaya ga gitu, orang kaya menganggap uang adalah jalan untuk membuka kesempatan baru. Mereka ga takut kalo kehilangan sedikit uang mereka untuk membuka kesempatan yang lebih baik.

5. Orang kaya fokus dengan targetnya, hidup atau mati.

Orang biasanya hanya hidup di dalam zona nyamannya, mereka menentukan target lalu bila targetnya tidak tercapai ia akan mengubah targetnya dengan mudahnya. Sedangkan orang kaya menentukan target lalu berusaha untuk mencapai target tersebut, orang kaya ga gampang puas.

6. Orang kaya ga suka pamer

Do you guys notice kalo orang orang yang suka pamer itu biasanya yang new money, atau istilahnya orang kaya baru. Mereka adalah orang kaya yang sikapnya masih seperti orang kelas menengah (status sosialnya dulu). Orang-orang dikelas menengah mempunyai pemikiran bahwa dengan uang kita mempunyai segalanya, uang menjadi ajang pamer sana sini. Mereka mengupgrade barang-barang mewah mereka seperti gadget, perhiasan, tas branded, mobil, rumah dll agar orang notice bahwa mereka adalah orang kaya. Mereka ga berpikir untuk mengupgrade "diri" mereka. Padahal orang kaya yang sesungguhnya ga mementingkan hal hal seperti itu, motivasi mereka menjadi kaya adalah supaya mereka tidak lagi berada dibawah tekanan para atasan mereka, supaya mereka bebas untuk mencapai cita-cita mereka.

So tunggu apa lagi? Think like rich people, be rich! :)


 

The Future Psychologist Diary Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos